Kamis, 11 April 2013

Honda Nova Dash, Seting Dari Pembalap Tembus 7,2 Detik di 201 Meter!


Prabowo atau yang punya nama ‘panggung’ Bowo Samsonet joki MC Racing TDC punya kebiasaan selalu mengecek dan menyeting motor yang akan dipakai balap. Seperti Honda Nova Dash yang turun di kelas campuran 2-tak s/d 250 cc, motor ini pun tidak lepas dari pengamatan sang pembalap.

Alhasil pada event Pertamina Enduro Comet K Factory Drag Bike Day Battle yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat Minggu lalu, doi bisa finish diurutan dua dengan catatan waktu 7,3 detik.

Setingan yang yang dilakukan cukup sederhana. Hanya mengubah setelan pilot jet dan main jet pada karburator yang mengandalkan Keihin PWM yang lubang venturinya direamer menjadi 41 mm dari ukuran aslinya yang 38 mm. Pilot jet dibikin 68 mm dengan perpaduan main jet 195 mm.

“Setingan segitu bisa bikin motor menjadi soft karena tenaga motor yang besar,” kata pembalap asal Magelang, Jawa Tengah itu sembari bilang pakai membran V-Force 2.

Bagian pengapian, diseting ulang. Magnet dipilih punya Yamaha YZ125 yang merupakan komponen special engine. Sedangkan CDI, masih mengandalkan aslinya. “CDI dimodif sendiri, limiternya dibikin lebih jauh. Jika aslinya pada rpm 11.000 sudah kena limiter, kini jadi 13.500 rpm,” beber Eva Agus Prasteyo sang mekanik.
Selain seting wilayah karbu, Bowo seting setelan gir. Menurutnya, gir set yang pas 15/ 33 mata. Setingan itu tentu diseusaikan dengan gigi rasio transmisi. Pada gigi satu, rasionya dibikin 14/32 mata dari aslinya yang punya ukuran 13/32 mata.

Lalu, gigi II, pakai 16/28 mata dari ukuran aslinya yang 14/29. “Sedangkan rasio gigi selanjutnya, masih mengandalkan ukuran standar,” sebut sang mekanik.

Motor semakin ‘ngacir’ dengan kompresi yang dibikin tinggi, hasil olahan piston merek Wiseco yang punya diameter 62 mm. Piston ini, dipadu dengan langkah 59,5 mm. “Itu setelah stroke dibikin naik 2,5 mm,” jelas Eva.

Dengan ubahan seperti itu tentu banyak yang harus disesuaikan. Seperti lubang buangnya yang disesuaikan dengan cara ditinggikan posisinya sebanyak 3,5 mm. Tapi, agar pistonnya tidak mentok, maka diakali dengan membuat nat 0,4 mm pada bagian head silinder.

Tapi, dengan ubahan motor seperti ini, Bowo nampaknya kurang puas. Karena doi hanya bisa finish diurutan dua. “Sayang banget, gara-garanya karena pada saat sebelum race hujan. Sepatu saya jadi licin, akibatnya saya kepeleset terus waktu mau pindahkan gigi dari empat ke lima,” tutup Bowo.

Yoo sing sabar. Next event digazz lagi ya!

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Corsa 50/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 70/80-17
Knalpot  : VRY
Karburator : PWM
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar