Selasa, 23 April 2013

Seting Ketinggian Sok Depan, Diatur Pakai Sigmat


Agar bisa bergaya seperti motor balap, seringnya posisi tunggangan standar macam bebek, sport atau skubek dibikin nungging ke depan. Lebih tepatnya, posisi sokbreker depan diseting lebih rendah dibanding komponen peredam kejut bagian belakang.

Tapi, untuk melakukan langkah itu, pemilik motor tidak boleh seenaknya menurunkan posisi sok depan. Karena jika tidak sesuai prosedur, resikonya tabung atau sangkar pipa teleskopik akan sering berbenturan dengan segitiga.

“Selain akan merusak sil bagian luar tabung sok karena sering terjadi benturan, sangkar bagian atas yang juga dudukan sil gampang cacat. Dan, jika dibiarkan, komstir berikut bola laher cepat peyang,” ujar Andi ‘Ope’ Makhrizal, salah satu mekanik andalan ADR Racing.

Makanya, biar nggak ngerusak, Ope kasih panduan seting sok depan seperti waktu doi lakukan seting sok di motor balap yang umumnya memang dibikin nunging. Cara pertama kali yang mesti dilakukan menentukan jarak maksimal tabung sok naik saat ngerem mendadak.

“Biar enggak lupa, tandai kedua pipa teleskopik pakai cable tie. Setelah tahu jarak main sok, baru deh pipa dinaikkan ke atas dengan mengendurkan bautnya. Buat bebek atau skubek, jarak celah maksimal 1-1,5 cm di ukur dari cable tie ke segitiga. Itu jarak aman,” imbuh Ope dari workshopnya di Jl. Penggilingan Raya, Komp. Taman Pulo Indah, Penggilingan, Kapuk, Jakarta Timur.

Nah, biar naiknya pipa teleskopik rata antara kanan dan kiri, saran Ope jangan lupa diukur pakai sigmat. Sebab kalau nggak rata, posisi ban depan jadi miring. Efeknya, enggak stabil waktu ngerem dan terkadang limbung. Tentu sobat tak mau kan seperti itu kan?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar